Kamis, 28 Oktober 2010

Gerontik

Gerontik atau Lanjut Usia, menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan.


DEPKES RI membagi Lansia sebagai berikut:
1. kelompok menjelang usia lanjut (45 – 54 th) sebagai masa VIRILITAS
2. kelompok usia lanjut (55 – 64 th) sebagai masa PRESENIUM
3. kelompok usia lanjut (65 th > ) sebagai masa SENIUM


Sedangkan WHO membagi lansia menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Usia lanjut : 60 – 74 tahun
2. Usia Tua : 75 – 89 tahun
3. Usia sangat lanjut : > 90 tahun




PROSES PENUAAN

  • Penuaan Primer : perubahan pada tingkat sel (dimana sel yang mempunyai inti DNA/RNA pada proses penuaan DNA tidak mampu membuat protein dan RNA tidak lagi mampu mengambil oksigen, sehingga membran sel menjadi kisut dan akibat kurang mampunya membuat protein maka akan terjadi penurunan imunologi dan mudah terjadi infeksi.
  • Penuaan Skunder : proses penuaan akibat dari faktor lingkungan, fisik, psikis dan sosial .

Stress fisik, psikis, gaya hidup dan diit dapat mempercepat proses menjadi tua.
Contoh diet ; suka memakan oksidator, yaitu makanan yang hampir expired.
Gairah hidup yang dapat mempercepat proses menjadi tua dikaitkan dengan kepribadian seseorang, misal: pada kepribadian tipe A yang tidak pernah puas dengan apa yang diperolehnya.
Secara umum perubahan proses fisiologis proses menua adalah:
1. Perubahan Mikro  terjadi dalam sel seperti:

  • Berkurangnya cairan dalam sel
  • Berkurangnya besarnya sel
  • Berurangnya jumlah sel
2. Perubahan Makro  yang jelas terlihat seperti:
  • Mengecilnya mandibula
  • Menipisnya discus intervertebralis
  • Erosi permukaan sendi-sendi
  • Osteoporosis
  • Atropi otot (otot semakin mengecil, bila besar berarti ditutupi oleh lemak tetapi kemampuannya menurun)
  • Emphysema Pulmonum
  • Presbyopi
  • Arterosklerosis
  • Manopause pada wanita
  • Demintia senilis
  • Kulit tidak elastis
  • Rambut memutih
KARAKTERISTIK PENYAKIT PADA LANSIA
  • Penyakit sering multiple : saling berhubungan satu sama lain
  • Penyakit bersifat degeneratif
  • Gejala sering tidak jelas : berkembang secara perlahan
  • Sering bersama-sama problem psikologis dan sosial
  • Lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut
  • Sering terjadi penyakit iatrogenik (penyakit yang disebabkan oleh konsumsi obat yang tidak sesuai dengan dosis)
        Hasil penelitian Profil Penyakit Lansia di 4 kota (Padang, Bandung, Denpasar, Makasar), sebagai berikut:
  • Fungsi tubuh dirasakan menurun:
Penglihatan (76,24 %), Daya ingat (69,39 %), Sexual (58,04 %), Kelenturan (53,23 %), Gilut (51,12 %).
  • Masalah kesehatan yang sering muncul
Sakit tulang (69,39 %), Sakit kepala (51,15 %), Daya ingat menurun (38,51 %), Selera makan menurun (30,08 %), Mual/perut perih (26,66 %), Sulit tidur (24,88 %) dan sesak nafas (21,28 %).


PENGERTIAN
Ilmu Keperawatan Gerontik  Ilmu + Keperawatan + Gerontik

  • Ilmu : pengetahuan dan sesuatu yang dapat dipelajari
  • Keperawatan : konsisten terhadap hasil lokakarya nasional keperawatan 1983
  • Gerontik : gerontologi + geriatrik
  • Gerontologi adalah cabang ilmu yang membahas/menangani tentang proses penuaan/masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut.
  • Geriatrik berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang terjadi pada orang yang berusia lanjut.
  • Keperawatan Gerontik : suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosio-spritual dan kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Perubahan Fisiologis

Setelah usia 40 tahun terjadi penurunan kekuatan otot-otot pernafasan dan komplaien dinding dada. Perubahan histologis menjadi lebih berat bila manula seorang perokok berat, atau selalu bernafas dalam udara yang tercemar.
Sejalan dengan pertambahan usia di atas 40 tahun, penurunan kemampuankardiovaskuler sering baru diketahui pada saat terjadi stres anestesia dan pembedahan. Pada pasien manula hipertensi harus diturunkan secara perlahan-lahan sampai tekanan darah 140/90 mmHg. Penurunan kemampuan respon sistem kardiovaskuler dalam menghadapi stress memerlukan pemulihan yang panjang dari anesthesia.
Jumlah glomerulus menjadi 2/3 sampai 1/2 dari orang muda. Perubahan-perubahan menurunkan kemampuan cadangan ginjal, sehingga manula tidak dapat mentoleransi kekurangan cairan dan kelebihan beban zat terlarut. Kemampuan untuk mengekskresi obat menurun, dan kemungkinan terjadi gagal ginjal juga meningkat. Pasien manula lebih mudah mengalami cedera hati akibat obat-obat, hipoksia dan transfusi darah.
Terjadi perubahan-perubahan fungsi kognitif, sensoris, motoris, dan otonom. Kecepatan konduksi saraf sensoris berangsur menurun. Perfusi otak dan konsumsi oksigen otak menurun. Perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan manula lebih mudah dipengaruhi oleh efek samping obat terhadap sistem saraf. Dengan demikian konsentrasi alveolar minimum dari anestetika menurun dengan bertambahnya usia.


LINGKUP PERAN DAN TANGGUNGJAWAB

Fenomena yang menjadi bdang garap keperawatan gerontik adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (KDM) lanjut usia sebagai akibat proses penuaan..


Lingkup askep gerontik meliputi:
1. Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan
2. Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan
3. Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi kebutuhan akibat proses penuaan


Dalam prakteknya keperawatan gerontik meliputi peran dan fungsinya sebagai berikut:
1. Sebagai Care Giver /pemberi asuhan langsung
2. Sebagai Pendidik klien lansia
3. Sebagai Motivator
4. Sebagai Advokasi
5. Sebagai Konselor



MASALAH MEDIK USIA LANJUT 

Proses biologik baik yang sifatnya menua normal maupun karena penyakit, akan mempunyai dampak/berakibat kemunduran atau disfungsi pada sistem dan subsistem organ tubuh manusia. 

Proses penuaan fisik berlangsung sejak lahir dengan kecepatan berbeda antaa masing-masing individu dan tiap-tiap organ tubuh. Kuantitas dan kualitas disfungsi tiap organ akan saling berpengaruh pada sistem faali dan struktur lainnya. 

Didalam klinik, problema medik usia lanjut telah di tekuni oleh cabang keilmuan Geriatri-Gerontalogy. Hal ini memberikan peluang semakin pesatnya penelitian dan pengelolaan masalah medik usia lanjut seperti : geriatric neorology, psycho geriatri, geriatri penyakit dalam, tata laksana pengobatan dan lain-lain. Namun demikian dalam mengelola kasus geriatri, prinsip dasarnya adalah komprehensip interdisiplin ilmu. 

Aspek medik di dalam klinik masalah usia lanjut dapat berupa sebagai berikut : 



a. Masalah Pernafasan 


Akibat peningkatan usia, membuat perubahan struktur muskulo-skeletal dada yang ada hubungan dengan paru-paru.
Secara faali pada orang usia lanjut terjadi peningkatan volume udara residural di dalam saluran udara paling perifer akibat dari disfungsi serabut elastik alveolusdan branchiolus terminal. 

Karena kapasitas paru total andalan sifatnya kontan, maka meningkatnya volume udara residural akan berakibat menurunnya udara melalui respirasi maksimal, sehingga mengakibatkan kapasitas vital tidak optimal. 

b. Masalah Peredaran darah 


Disini organ jantung dan pembuluh darah memegang faktor penting selain kualitas darahnya sendiri. Pada usia lanjut terjadi penebalan dinding pembuluh(atherosclerotis) dan iregularitas lumen. 

Fibrosis otot jantung dan penebalan katup, sehingga akan berpengaruh pada kinerja jantung sebagai pemompa darah. Sirkulasi darah sebagai sarana transportasi oksigen keseluruhan organ tubuh akan mengalami gangguan dan sirkulasi darah tersebut semakin memburuk bila terdapat hipertensi, dislipidemia, diabetes mellitus dan meningkatnya agregasi darah. Didalam klinik manifestasinya seperti stroke, penyakit jantung koroner dan hipertensi-artostatik. 

c. Masalah Fungsi Kemih 
Berkurangnya jumlah sel-sel berbagai organ tubuh akan mengakibatkan kemunduran kemampuan kapasitas faali ginjal dan berbagai struktur yang terkait dengan kinerja saluran kemih. Dalam kepustakaan, para peneliti menyebutkan bahwa 600.000 sampai 1.2 juta satuan unit fungsional ginjal (nefron) yang terbentuk saat lahir akan bertahan sampai usia 30-40 tahun. Proses menua akan mengakibatkan jumlah nefron menurun, sehingga pada usia 80 tahun tinggal 30-50%. Masalah kemih lainnya adalah pembesaran prostat (benign prostathypertophy), gangguan berkemih berupa retensio urin dan inkontinensia.Inkontinensia (ngompol) neurogenik terjadi pada usia lanjut karena adanya gangguan fungsional kontrol saraf terhadap kandung kemih. 

d. Masalah Buang Air Besar/Defekasi 


Gangguan pada defekasi dapat berupa inkotinensia dan retensio alvi. Gangguan kemih dapat di sebabkan adanya subsistem alat pencernaan yang sifatnya perifer dan pada sistem kontrol saraf akibat proses menua atau bersamaan adanya proses penyakit lainnya. 

e. Masalah Kepikunan/Demensia 


Pikun/demensia ditandai dengan adanya kemunduran daya ingat (memory) yang berangsur-angsur semakin berat dan disertai penurunan fungsi mental lainnya seperti psikis, perilaku dan menggangu fungsi sosialnya. 

Pikun faali (wajar) yang terjadi pada usia lanjut disebabkan oleh proses degenerasi primer sel-sel neuron di otak terutama di daerah lobus frontal, temporal dan parietal.
Pikun jenis ini disebut sebagai demensia primer. Demensia yang timbul akibat keadaan/penyekit lain seperti terkena stroke, hipertensi kronik, gangguan metabolik, toksik, trauma otak, infeksi, tumor dll disebut sebagai demensia sekunder yang biasanya lebih mudah diobati. 

f. Masalah Gangguang Gerak 


Gerakan motorik pada usia lanjut umumnya menjadi lebih lamban (hipokinetik).
Gangguan ini biasanya di sebabkan timbulnya proses degenerasi pada tingkat muskuloskeletal seperti : Iatrofi otot, HNP, Osteoporosis dan munculnya rasa nyeri pada persendian.
Gangguang gerak yang di sebabkan oleh gangguan saraf, sering di temui pada kelumpuhan karena stroke, syndroma dan penyekit parkinsol, ataxia serebeller dan ataxi spinal. 

g. Masalah Gangguan Tidur 


Patofisologi tidur diduga mempunyai kaitan erat dengan peran neuratransmiter serotonergik dan adrenergik. Feinberg dkk, dari penelitiannya mendapatkan bahwa gangguan pola tidur pada usia lanjut adalah waktu total tidurnya berkurang, latensi tidur memanjang tetapi lebih sering terbangun. Selain itu pada usia lanjut bisa terjadi Sleep apnea yaitu terjadi henti nafas minimal 10 detik dengan frekuensi 30 kali sepanjang malam atau sedikitnya 5 kali perjam.
Ada tiga jenis Sleep apnea yaitu Sleep apnea obstruktif, sleep apnea sentral dan kombinasi dari keduanya. Sleep apnea sentral disebabkan karena gangguan fungsi saraf-saraf pernapasan sehingga gagal mengaktifkan saraf diafragma.Sedangkan Sleep apnea obstruktif timbul karena adanya kelemahan dari otot-otot lidah dan tenggorokan sehingga menghambat jalan nafas atau adanya adenoid(amandel) yang membesar dan sumbatan lendir. 

h. Masalah Impotensia 


Impotensia adalah ketidakmampuan melakukan hubungan seksual secaraadekuat. Adapun faktor yang meyebabkannya termasuk dalam kelompok faktor organo biologik dan psikososial. 
Faktor organo biologik antara lain : gangguan fungsi hormonal (Monopouse, adropouse), ganguan fungsi-fungsi saraf, aliran darah, metabolik serta adanya penyakit penyerta yang timbul pada usia lanjut dan penggunaan obat-obatan (obat hipertensi, penurunan kolesterol, antipsikotik, anti kejang, alkohol, tembakau, opiat dan cimetidin). 


Tanggung jawab Perawat Gerontik
1. Membantu klien lansia memperoleh kesehatan secara optimal
2. Membantu klien lansia untuk memelihara kesehatannya
3. Membantu klien lansia menerima kondisinya
4. Membantu klien lansia menghadapi ajal dengan diperlakukan secara manusiawi sampai dengan meninggal.


Sifat Pelayanan Gerontik
1. Independent (layanan tidak tergantung pada profesi lain/mandiri)
2. Interdependent
3. Humanistik (secara manusiawi)
4. Holistik (secara keseluruhan)
Model Pemberian Keperawatan Profesional
1. Model Asuhan
2. Model Manajerial  berkaitan pada pengaturan/manajemen
Model asuhan yang sesuai masih dalam penelitian…………………………………
Diterima sementara ini “Ad an Adaptation Model of Nursing” (Sister Calista Roy)
Model Manajerial yaitu: yang sesuai juga masih dalam penelitian tentang yang lebih mengarah pada tindakan yang profesional.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar